Minggu, 09 September 2012

Eduardo Agnelli
      Nama yang beberapa hari ini mengisi fikiran,,,,,, seseorang yang sangat spesial. Putera mahkota dinasti Agnelli yang mati secara mengenaskan.Bunuh diri, itu yangdikatakan polisi ketika seseorang menemukan jasadnya di bawah jembatan Geenerale Franco Romano Torino, Italia.
Tapi banyak juga yang menduuga ia tidak bunuh diri melainkan dibunuh oleh mafia yang tidak menginginkan ia berkuasa di Fiat,,, mungkin juga karena alasan ke islamanny, sifat kritisnya,sifat sosialnya,,, atau mungkin alasan lain...bahkan ada buku yang menyebut inisebagai "konspirasi" 
Berikut sekilas ulasan tentang dirinya :

Kisah Putra Pemilik Juventus

Eduardo Agnelli namanya. Dia adalah putra tunggal Gianni Agnelli, bos besar Fiat Group, sekaligus keluarga besar pemilik klub besar Juventus. Ayahnya adalah Kristiani dan ibunya adalah seorang puteri Yahudi.
Suatu hari dia menyaksikan acara debat politik di televisi Atlanta. Tema yang mereka bahas adalah tema “panas” pada saat itu: krisis di Iran pasca-Revolusi Islam. Ada empat tamu dalam acara itu. Tiga wartawan dan seorang jubir Kedubes Iran di Roma, bernama Hassan Ghadiri Abyaneh.

Abyaneh mendapat giliran bicara yang pertama. Dalam bahasa Italia, dan dengan penuh keyakinan ia berucap, “Dengan Nama Tuhan yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Dengan Nama Tuhan yang Lebih Besar dari kapal-kapal induk Amerika.”
Kalimat itu membuat studio seperti tersihir, kamera seperti membeku, begitu pula Eduardo di depan televisi. Ketika debat usai, keputusan Eduardo sudah bulat: dia harus mendatangi rumah Abyaneh di Roma. Abyaneh mengenangnya dengan perkataan, “Dia datang dengan skuter butut.” Seolah-olah dia ingin dikenal sebagai orang biasa, meski bisa saja datang dengan membawa Ferrari.
Kepada satpam dia mengenalkan diri dengan nama Eduardo. Dia mengatakan kenal Abyaneh di televisi, dan ingin berdiskusi sekaligus meminjam buku-buku tentang Imam Khomeini, pemimpin besar Revolusi Islam Iran.
Jawaban yang diterima awalnya negatif. Tuan rumah sedang tidak ingin diganggu karena akhir pekan adalah waktu keluarga. Sekali lagi Eduardo menitip pesan kepada tuan rumah melalui satpam; yaitu: “Pintu Tuhan tak pernah tertutup.” Segera Abyaneh keluar rumah dengan wajah bersalah. Persahabatan pun dimulai.
Abyaneh kini tau bahwa Eduardo juga seorang muslim. Ia mengenal Islam saat kuliah di Universitas Princeton jurusan Filsafat dan Kajian Agama. Setelah membaca terjemahan Alquran berbahasa Inggris ia masuk Islam, namun disembunyikan dari publik. Dalam surat-suratnya ia menggunakan nama Hisham Aziz, namun dengan teman-teman Irannya ia menggunakan nama sebagai seorang Syiah, Mahdi.

Bagi Eduardo, Abyaneh adalah pintu masuknya ke Iran, bertemu dengan ulama berserban. Dia pun terbang ke Iran dan salat Jumat di belakang Ali Khamenei—pemimpin spiritual Iran sekarang.
Saat pers Barat mencitrakan Imam Khomeini sebagai diktator haus darah, Eduardo malah menemui beliau. Mantan presiden Iran, Hashemi Rafsanjani, mengisahkan bahwa Imam Khomeini sempat mengecup kening Eduardo dan menasehati: “Banyaklah merenung dan mengingat kehidupan setelah mati.”
Eduardo menemukan kedamaian dalam Islam yang seperti itu dari sekali membaca Alquran. Dia pernah bercerita:
“Suatu hari di New York pada saat saya berada di perpustakaan, saya sedang mencari-cari buku yang saya perlukan. Tanpa sengaja mata saya tertuju pada sebuah copy Alquran, sungguh saat itu saya sangat ingin tahu dan penasaran dengan kitab tersebut dan ingin mengetahui apa yang ditawarkan oleh kitab tersebut.
Akhirnya saya mengambil kitab tersebut dan mulai membaca terjemahaannya dalam bahasa Inggris. Sungguh pada saat saya membacanya tulisan dan ungkapan-ungkapan di kitab ini mempunyai sesuatu kekuatan dan petunjuk di dalamnnya, dan semua itu tidak mungkin dapat ditulis oleh seorang manusia. Saya sangat kagum dengan ungkapan-ungkapan di dalam kitab ini dan tertarik untuk mempelajarinya lebih dalam, jadi saya meminjamnya dan mempelajarinya. Makin dalam saya membaca makin saya mempercayainya dan mengerti makna semua kata-katannya.”
Hubungan dengan Abyaneh pun kian erat. Namun dengan keluarga semakin menegang. Saat Eduardo mengunjungi Mashhad dan berziarah ke makam Imam Ali Ridha ia berdoa, “Aku hanya inginkan cinta dan kasih ayahku selalu ada untukku ke depan.” Namun ayahnya, Gianni, yang tahu bahwa Eduardo berkiblat ke Tehran, menyatakan di media kalau Eduardo tak layak menjadi petinggi Fiat. Lebih buruk lagi ketika Eduardo di fitnah sebagai “gila” dan “pecandu narkotika” yang dibuat keluarganya sendiri.
Husein Abdullahi, mahasiswa Iran yang belajar di Turin mengisahkan bahwa Eduardo sering menyendiri setelahnya dengan membaca buku dan Alquran, bahkan kadang hanya dengan lilin.
Beberapa kali Eduardo menyatakan keinginannya untuk menetap di kota teologi Syiah, Qom (Iran), untuk mendalami filsafat dan Alquran. Eduardo juga meminta Abdullahi untuk menghubungi Departemen Perdagangan Iran karena ia ingin “menyumbangkan sebagian kekayaanya” tanpa diketahui orang banyak.
Namun, sesuatu terjadi sebelum itu.
Kamis pagi, 15 November 2000, di jembatan raksasa yang menghubungkan Torino-Savona, Carlo Francini, seorang petugas menemukan Fiat Crona hitam terparkir ditanjakan. Lampu masih menyala, tetapi tidak ada pemiliknya.
Polisi kemudian menemukan pemilik mobil tewas di dasar jembatan, 67 meter di bawah sana. Wajahnya rusak nyaris tak bisa dikenali. Dalam kartu pengenal terlihat foto pria berwajah bersih kelahiran New York, 9 Juni 1954. Namanya: Eduardo Agnelli.
Polisi berkesimpulan bahwa Eduardo “bunuh diri”. Namun banyak sahabat yang tidak percaya. Husein Abdullahi mengatakan bahwa Eduardo bukan tipe jiwa yang rapuh. Apalagi tiga hari sebelum kejadian Eduardo masih menyatakan niatnya belajar agama di Iran.
Tahun 2001, wartawan dokumenter Iran terbang ke Italia untuk menelusuri sebab kematian Eduardo. Menurut mereka Zionis telah membunuh Eduardo untuk mencegah Fiat dipimpin oleh seorang muslim.
Wartawan Iran sempat mendapat izin melihat kuburan Eduardo yang terletak dalam gereja mengatakan, “Kami mungkin wartawan muslim pertama yang diberi kesempatan untuk mengambil gambar kuburan Edoardo dan juga sekaligus mungkin yang pertama membacakan Al-Fatihah di kuburannya.” Langkah para wartawan terhenti. Polisi mendeportasi mereka. [Nampaknya, inilah kehidupan penuh misteri dari keluarga mafia—eja].
Di Villar Perosa, jenazah dikuburkan tanpa kafan, tidak ada Al-Fatihah. Semua dilakukan dengan cara Kristen. La Stampa, koran terbesar Torino milik Dinasti Agnelli, menurunkan brita dengan judul: “La’addio a Edoardo Agnelli” (Selamat Jalan, Eduardo Agnelli).

Rabu, 22 Agustus 2012

Tinggal menunggu hari untuk dua titik penting yang harus di lewati
Sidang.......
resign........
wish me luck guys!!!!!!!!

Minggu, 29 Juli 2012

memasuki hari ke10 ramadhan,,,mulai terasa sepi tanpa adanya beliau,,,,,

Jumat, 16 Maret 2012

BACK

ketika semuanya terasa kian penat........saatnya mencoba kembali melihat untuk apa sebenarnya hidup ini...
back to posting......

Selasa, 03 Januari 2012

Pensetingan Service-Service Firewall (IP Chains/IP Tables)


Pensetingan Service-Service Firewall (IP Chains/IP Tables)
Firewall →Perlindungan PC terhadap host-host yang “nakal” pada jaringan komputer.
Iptables→Aplikasi untuk melakukan Filtering Data(Menyaring Data).
Tiap-tiap tables memiliki beberapa built-in (bawaan)chains kernel linux dan chains buatan user sendiri. Setiap chains memiliki list / daftar aturan untuk mencocokan suatu paket yang datang. Setiap aturan tersebut berfungsi memberikan keputusan eksekusi apa yang akan dilakukan bila paket yang datang cocok dengan aturan yang telah dibuat.

     1. Terdapat 4 tables: filter,nat,mangle dan raw.
     2. Chains pada tables “filter” terdiri dari 3 fungsi yaitu INPUT,FORWARD dan OUTPUT.
Ø  INPUT : Untuk paket yang disiapkan untuk soket lokal atau komputer kita sendiri, berguna untuk mengatasi paket data yang masuk
Ø  FORWARD : Untuk paket yang diarahkan / routing ke box, berguna untuk mengalihkan paket yang datang
Ø  OUTPUT : Untuk paket yang di generate / dibuat sendiri,berguna untuk menghasikan paket Yaitu Flush data yang akan diteruskan nantinya.
  3. Berikut command-command yang biasa digunakan
v  -A
Yaitu Append. Berfungsi untuk menetapkan / menambahkan aturan kedalam chains.
Contoh: Iptables -A INPUT -s 192.168.0.1
v  -D
Yaitu Delete aturan. Memiliki struktur -D [chain][aturan] atau -D [chain][nomor urut aturan]. Berfungsi untuk menghapus aturan dari chains atau menghapus aturan berdasarkan urutan list didalam chains.
Contoh: iptables -D INPUT 1(menghapus aturan pertama dalam chain INPUT)
v  -L
Yaitu List. Memiliki struktur -L [chain]. Berfungsi untuk menampilkan daftar aturan-aturan didalam chain. Bila chain tidak disertakan maka akan muncul aturan dalam semua chain.
Contoh: iptables -L IPNUT
v  -F
Yaitu Flush. Memiliki struktur -F [chain]. Berfungsi untuk menghilangkan semua aturan pada chain.
      Contoh: iptables -F FORWARD (menghapus semua aturan chain didalam FORWARD)
v  -N
Yaitu New. Memiliki struktur -N [chain]. Berfungsi untuk membuat chain baru.
Contoh: iptables -N GET
v  -X
Yaitu Delete chain. Memiliki struktur -X [chain]. Berfungsi untuk menghapus chain dan ini berbeda dengan -D yang berguna untuk menghapus rule saja. Untuk menghapus chain, dipastikan terlebih dahulu bahwa tidak ada aturan-aturan didalam chain tersebut. Dapat digunakan flush untuk menghapus aturan-aturan didalam chain.
Contoh: iptables -X GET
v  -E
Yaitu rename chain. Memiliki struktur -E [chain lama] [chain baru]. Berfungsi untuk me-rename / mengganti nama chain yang ada didalam iptables.
Contoh: iptables –E GET PUT

4. Parameter
Kegunaan parameter adalah untuk mengidentifikasikan spesifikasi aturan dan digunakan untuk mengikuti perintah umum seperti add,delete,insert,replace dan append.
v  -p
Yaitu menunjukan protokol. Untuk mengidentifikasikan protokol dalam rule seperti tcp,udp,icmp,dst diperlukan parameter ini.
ontoh: iptables -A INPUT -p tcp
v  -m
Yaitu match option. Mirip dengan -p tetapi perbedaannya adalah modul yang digunakan. Bila pada -p menggunakan modul yang bersifat spesifik tetapi berbeda dengan -m. Dengan menggunakan parameter ini , kita bebas menentukan nama modul yang dipakai dan meng-variasikannya dalam perintah selanjutnya.
Contoh: iptables -A INPUT -s 192.168.0.0 -m comment --comment “IP yang di-blok”(berarti modul comment berisi perintah --comment “IP yang di-blok”)
v  -s
Yaitu source alamat hostname / ip.
Contoh: iptables -A INPUT -s 192.168.0.1
v  -d
Yaitu destination / tujuan dari alamat ip.
Contoh: iptables -A INPUT -d 192.168.0.2
v  -j
Yaitu jump. Berfungsi untuk memberikan keputusan setelah paket data cocok dengan aturan. Biasanya terdapat di akhir perintah dan diikuti argumen perintah.
Contoh: iptables -A INPUT -s 192.168.0.2 -j DROP
v  -i
Yaitu in-interface alias nama interface yg menerima kiriman paket (terbatas pada chain NPUT,FORWARD dan PREROUTING saja).
Contoh: iptables -A INPUT -i eth0 -s 192.168.0.2
v  -o
Yaitu out-interface alias nama interface yang akan mengirim paket keluar (terbatas pada chain FORWARD,OUTPUT dan PROSTOUTING).
Contoh: iptables -A INPUT -o eth1 -s 192.168.0.2
v  -c
Yaitu counter untuk menghitung paket-paket yang lewat dari sebuah aturan. Penulisan parameter ditulis sebelum commend semacam APPEND,INSERT,REPLACE,dst.
Contoh: iptables -c -A INPUT -s 192.168.0.2
v  -n
Yaitu numeric. Parameter ini akan menampilkan output numeric seperti hostname,ip,port,nama network,dst.
ontoh: iptables -L -n
v  -v
Yaitu verbose yang berarti menampilkan informasi secara keseluruhan alias dalam bahasa indonesia terjemahannya “bertele-tele”.
Contoh: iptables -L -n –v

5. Paket-paket yang masuk akan diperiksa, apkah rusak, salah informasi atau tidak, kemudian diberikan ke chain INPUT. Tergantung pada informasi yang terdapat didalam header paket dan kebijakan dalam ruleset, keputusan yang diambil untuksuatu paket dapat berupa:
v  ACCEPT
Menerima paket dan diproses lebih lanjut oleh kernel.
v  DROP
Menolak paket tanpa pemberitahuan terlebih dahulu.
v  REJECT
Mengembalikan paket ke asalnya dengan pesan kesalahan ICMP.







Remote PC dengan menggunakan SSH (Secure Shell)

Remote PC dengan menggunakan SSH (Secure Shell)



adalah sebagai aplikasi remote login/remote PC lewat console/terminal.

Sintax ssh (posisi di root):
ssh ipaddress  => Confirm : YES, Password : password
sintax ssh (posisi di user biasa):
ssh namauserygdimaksud@ipaddressusertsb => Confirm : YES, Password : password
Untuk menjalankan ssh, service ssh harus diaktifkan telebih dahulu.

service sshd [status/start/stop/restart]

service sshd status ----->untuk melihat status dari ssh

service sshd start ----->untuk mengaktifkan ssh

service sshd stop ----->untuk menonaktifkan ssh

service sshd restart ----->untuk merestart ssh

Cattttt :

Disaat anda meremote PC lain, kemudian anda ingin kembali ke PC anda, anda harus keluar terlebih dahulu dari user yang anda remote tsb.

Untuk keluar dari ssh atau kembali ke user sendiri ----> Ctrl +D (sampai tampil nama user anda masing-masing).

Cara mengambil File dari PC lain

Langkah awal, saat kita akan mengambi file dari PC lain, sebelumnya terlebih dahulu kita harus meremote PC tersebut yang akan kita ambil filenya.

Sintax :
ssh namauserygdimaksud@ipaddressusertsb
lakukan perintah ls untuk memastikan nama file apa yang akan diambil,
Ambil file :
scp namafileygakandiambil namauseranda@ipuseranda:/alamatataupathuseranda
Ambil direktori :
scp -r nmdirygakandiambil namauseranda@ipuseranda:/alamatataupathuseranda


Remote PC dengan VNC Viewer

VNC Virewer adalah salah satu aplikasi di linux yang berfungsi untuk melakukan remote PC lewat dekstop/GUI (Graphical User Interface). VNC adalah singkatan dari Virtual Network Computing.

Langkah:

1. Setting terlebih dahulu IP Address sesuai segment yang diminta.

2. Pastikan terlebih dahulu VNC Viewer dalam keadaan aktif, caranya:

Dari console/terminal (posisi di root)

[root@localhost ~]# setup

Pilih : System Service

Pilih : [*]VNC Server , dengan menekan spasi.

Tab --> OK, Tab --> Quit

3. Dari GUI, masuk ke menu System -->Prefernce -->Remote Dekstop

4. Dari Jendela Remote Dekstop:

  • Sharing : View Control

  • Security : Ask Password

Close

5. Masuk ke menu Applications -->Accessoris -->VNC Viewer

VNC server : Masukkan IP Address --> OK

Password : Masukkan Password User tsb

Dan kita akan masuk ke tampilan user yang diremote tsb.


Pemaketan Data (TAR) & Secure Copy (SCP)

Pemaketan Data (TAR) & Secure Copy (SCP)

SCP (SECURE COPY)

Salah satu instruksi yang ada di Linux yang berfungsi untuk mentransfer data atau file atau direktori melalui konsol

Si     Untuk mentransfer file :
scp namafile namausertujuan@ipusertujuan:/pathusertujuan
     Untuk mentransfer direktori :
scp –r /pathdirektoriasal namausertujuan@ipusertujuan:/pathusertujuan
Catatan : Anda harus mengetahi password root komputer tujuan maupun password user komputer anda. Jika minta confirm ketikkan “yes”.



TAR (Pemaketan File)

Berfungsi untuk memaketkan file atau direktori beserta isinya di dalam system operasi Linux.

tar -cf namafilepaket.tar namafile/direktoriyangakandipaketkan
tar -xf namafilepaket.tar
Catatan :

-cf : Create File

-xf : Extrak File