Sabtu, 23 Juli 2011

Pengertian Dan Manfaat Subneting

Subnetting adalah sebuah teknik yang mengizinkan para administrator jaringan untuk memanfaatkan 32 bit IP address yang tersedia dengan lebih efisien. Teknik subnetting membuat skala jaringan lebih luas dan tidak dibatas oleh kelas-kelas IP (IP Classes) A, B, dan C yang sudah diatur. Dengan subnetting, anda bisa membuat network dengan batasan host yang lebih realistis sesuai kebutuhan.Subnetting menyediakan cara yang lebih fleksibel untuk menentukan bagian mana dari sebuah 32 bit IP adddress yang mewakili netword ID dan bagian mana yang mewakili host ID.

Dengan kelas-kelas IP address standar, hanya 3 kemungkinan network ID yang tersedia; 8 bit untuk kelas A, 16 bit untuk kelas B, dan 24 bit untuk kelas C. Subnetting mengizinkan anda memilih angka bit acak (arbitrary number) untuk digunakan sebagai network ID.

Dua alasan utama melakukan subnetting:

1. Mengalokasikan IP address yang terbatas supaya lebih efisien. Jika internet terbatas oleh alamat-alamat di kelas A, B, dan C, tiap network akan memliki 254, 65.000, atau 16 juta IP address untuk host devicenya. Walaupun terdapat banyak network dengan jumlah host lebih dari 254, namun hanya sedikit network (kalau tidak mau dibilang ada) yang memiliki host sebanyak 65.000 atau 16 juta. Dan network yang memiliki lebih dari 254 device akan membutuhkan alokasi kelas B dan mungkin akan menghamburkan percuma sekitar 10 ribuan IP address.

2. Alasan kedua adalah, walaupun sebuah organisasi memiliki ribuan host device, mengoperasikan semua device tersebut di dalam network ID yang sama akan memperlambat network. Cara TCP/IP bekerja mengatur agar semua komputer dengan network ID yang sama harus berada di physical network yang sama juga. Physical network memiliki domain broadcast yang sama, yang berarti sebuah medium network harus membawa semua traffic untuk network. Karena alasan kinerja, network biasanya disegmentasikan ke dalam domain broadcast yang lebih kecil – bahkan lebih kecil – dari Class C address.

Subnets

Subnet adalah network yang berada di dalam sebuah network lain (Class A, B, dan C). Subnets dibuat menggunakan satu atau lebih bit-bit di dalam host Class A, B, atau C untuk memperlebar network ID. Jika standar network ID adalah 8, 16, dan 24 bit, maka subnet bisa memiliki panjang network ID yang berbeda-beda.
Tujuan subnetting
1. Untuk mengefisienkan pengalamatan (misal untuk jaringan yang hanya mempunyai 10 host, kalau kita menggunakan kelas C saja terdapat 254 - 10 =244 alamat yang tidak terpakai). 2.Membagi satu kelas netwok atas sejumlah subnetwork dengan arti membagi suatu kelas jaringan menjadi bagian-bagian yang lebih kecil.
3.Menempatkan suatu host, apakah berada dalam satu jaringan atau tidak.
4.Untuk mengatasi masalah perbedaaan hardware dengan topologi fisik jaringan.
Fungsi dari Subnetting
fungsi dari subnetting ini untuk melakukan subnetting terdiri dari beberapa proses, yaitu: teknik subnetting ini ada beberapa metode a.l vlsm (variable length .subnetting. di internet banyak sekali artikel-artikel yang membahas 24 okt 2007 subnetting seperti apa yang terjadi dengan sebuah network address .subnetting yang lebih cepat, tunggu di artikel berikutnya subnetting adalah termasuk materi yang banyak keluar di ujian ccna dengan berbagai variasi konsep seperti inilah sebenarnya konsep subnetting itu. gratis artikel makalah skripsi tesis proposal karya ilmiah tentang subneting. unlimited download lab 10.3.5a basic subnetting - instructor version pdf 6 mei 2007 sebenarnya subnetting itu apa dan kenapa harus dilakukan? setelah anda membaca artikel konsep subnetting, dan memahami konsep subnettingsebenarnya subnetting itu apa dan kenapa harus dilakukan? konsep seperti inilah sebenarnya konsep subnetting itu.Ã disatu sisi 5 feb 2011 pada saat mengajar dan memahamkan materi subnetting di kelas penghitungan subnetting selama ini lancar-lancar saja dan tingkat pemahaman
Implementasi Subnetting
Di tiap perusahaan yang mempunyai jaringan pasti memiliki komputer lebih dari satu
mungkin 100 atau 200 komputer. Agar Komputer tersebut dapat berhubungan dengan
lancar maka harus kita harus menggunakan subnetting. Fungsi dari subnetting ini yaitu:
1. Mengurangi lalu-lintas jaringan, sehingga data yang lewat di perusahaan tidak
1. akan bertabrakan (collision) atau macet.
2. Teroptimasinya unjuk kerja jaringan
3. Pengelolaan yang disederhanakan
4. Membantu pengembangan jaringan ke arah jarak geografis yang menjauh, contoh
WAN yang menggunakan jaringan antar kota yang berbeda.
Tabel Subnet :
Class Subnet Mask Default
A 255.0.0.0
B 255.255.0.0
C 255.255.255.0
Untuk IP adress kelas A tidak dapat memakai subnet kelas B demikian pula sebaliknya.
Jika kalian pernah menemukan istilah 255.0.0.0/8 maksud dari istilah tersebut adalah,
subnet mask 255.0.0.0 mempunyai bit yang aktif (angka 1) sebanyak 8. Angka 8 setelah
karakter ‘/’ menunjukkan banyaknya angka 1. Sebenarnya subnet mask terdiri dari
bilangan – bilangan biner, misalnya 255.0.0.0 jika dikonversi ke biner maka menjadi
11111111.00000000.00000000.00000000. Oleh karena itu penulisannya menjadi
255.0.0.0/8. Contoh lainnya adalah 255.255.255.224/27 jika dikonversi ke biner maka
akan menjadi 11111111.11111111.11111111.11100000.
Melakukan Subnetting
Untuk melakukan subnetting terdiri dari beberapa proses, yaitu:
Menentukan jumlah subnet yang dihasilkan oleh subnet mask Yaitu dengan cara
memakai rumus 2x – 2 = jumlah subnet, x adalah bit 1 pada subnet mask. Misalnya
11000000, maka x adalah 2 (dilihat dari jumlah angka 1 yang ada di situ), 22 – 2 = 2
subnet.
1. Menentukan jumlah host per subnet Yaitu dengan memakai rumus 2y – 2 =
jumlah host per subnet, y adalah jumlah bit dibagian host atau yang bernilai nol
‘0’. Misalnya 11000000, maka y adalah 6 (dilihat dari angka 0 yang ada disitu), 26
– 2 = 62 host
2. Menentukan subnet yang valid Yaitu dengan mengurangi 256 dengan angka yang
ada dibelakang subnet mask, misalnya 255.255.255.224/27, maka untuk
menentukan subnet yang valid 256 – 224 = 32. Hasil dari pengurangan
ditambahkan dengan bilangan itu sendiri sampai berjumlah sama dengan angka
belakang subnet mask. 32 + 32 =64, 64 + 32 = 96, 96 + 32 = 128, 128 + 32 = 160,
160 + 32 = 192, 192 + 32 = 224. maka jumlah host yang valid adalah 32, 64, 96,
128, 160, 192.
3. Menentukan alamat broadcast untuk tiap subnet Yaitu mengambil alamat ip
address yang terletak paling akhir
4. Menetukan host-host yang valid untuk tiap subnet Yaitu mengambil nomor
diantara subnet-subnet dengan menghilangkan angka 0 dan angka 1.
Contoh Kasus
Misalnya 255.255.255.192/26, kita akan melakukan subnetting IP address 192.168.10.0.
Maka langkah yang harus dilakukan.
Alamat network : 192.168.10.0
Subnet mask : 255.255.255.192
1. Menentukan subnet yang dihasilkan subnet mask Konversi 192 ke biner yaitu
11000000. Ambil jumlah angka 1 untuk menentukan x, sehingga x = 2. pakai
rumus 2x – 2 = jumlah subnet, sehingga 22 – 2 = 2.
2. Menentukan jumlah host Ambil jumlah angka 0 dari konversi 192 untuk memberi
nilai y. 11000000. Sehingga y = 6. Pakai rumus 2x – 2 = jumlah host, maka 26 – 2
= 62.
3. Menentukan subnet yang valid. Kurangi 256 dengan 192, 256 – 192 = 64.
Tambahkan 64 sampai sejumlah 192. 64 + 64 = 128, 128 + 64 = 192. Maka
subnet yang valid 64, 128
4. Menentukan broadcast Terletak tepat sebelum subnet berikutnya yaitu 127 dan
191
5. Menentukan host yang valid Dapat dilihat keterangannya di tabel berikut
Nama Host I Host II IP address asli Host I IP address asli Host Subnet 64 128
- -
Host Pertama 65 129 192.168.10.65 192.168.10.129
Host terakhir 126 190 192.168.10.126 192.168.10.190
Alamat Broadcast 127 191 - -
Nah dilihat ditabel ini kita dapat menghitung berapa jumlah host nya yaitu
(126-
65) + (190-129) = 122 host dalam 1 jaringan tersebut.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar